SSB Arema Domhils, sebuah sekolah sepak bola yang didirikan pada tahun 2005, telah menjadi salah satu akademi sepak bola terkemuka di Kota Malang Jawa Timur dengan kontribusi besar dalam melahirkan bakat-bakat sepak bola lokal. Akademi ini lahir dari dedikasi empat tokoh sepak bola lokal: Doni, Mustofa, Abah Hilal, dan Bapak Sugeng. Nama “Domhils” adalah akronim yang diambil dari nama-nama para pendiri tersebut, mencerminkan kolaborasi dan komitmen mereka dalam membangun fondasi sepak bola yang kokoh di kota Malang.
Latihan di SSB Arema Domhils diadakan secara rutin di Lapangan Bela Negara, dengan jadwal setiap Rabu dan Jumat sore, serta Minggu pagi. Keseriusan dan disiplin dalam latihan telah membawa Domhils meraih berbagai prestasi gemilang. Di antaranya adalah keberhasilan meraih juara 1 dan 3 dalam kompetisi internal divisi 2, yang menunjukkan kualitas pembinaan yang diterapkan di akademi ini. Prestasi ini bukan hanya menjadi kebanggaan bagi Domhils, tetapi juga mempertegas posisinya sebagai salah satu pusat pembinaan sepak bola berkualitas di Malang.
SSB Arema Domhils dikenal sebagai tempat lahirnya pemain-pemain berbakat yang berhasil menembus level nasional. Salah satu alumni terkenal dari Domhils adalah almarhum Krisna, yang pernah memperkuat timnas Indonesia dan menjadi inspirasi bagi banyak pemain muda. Selain Krisna, Beni Wahyudi, yang juga merupakan lulusan Domhils, berhasil meniti karier profesionalnya hingga Liga 1, kompetisi sepak bola tertinggi di Indonesia. Viktor, alumni lainnya, juga mencapai prestasi bermain di level tertinggi sepak bola nasional, memperlihatkan betapa efektifnya program pembinaan di Domhils.
Saat ini, SSB Arema Domhils dilatih oleh Coach Edi Sutrisna, didukung oleh Aris Imansyah (dikenal sebagai “Bebek”), Isma yang bertanggung jawab sebagai pelatih kiper, dan Pak Jarno yang melatih tim U17 yang sekarang mengikuti Malang Junior League. Para pelatih ini memiliki peran penting dalam mengembangkan bakat-bakat muda di akademi ini. Dengan pengalaman luas di dunia sepak bola nasional, para pelatih tersebut membawa standar pelatihan yang tinggi, membantu para pemain muda untuk mengasah keterampilan mereka, serta mempersiapkan mereka menghadapi tantangan di level yang lebih tinggi. Selain pelatih-pelatih ini, dua nama lain yang turut berjasa dalam pengembangan SSB Domhils adalah almarhum Suganda dan Almarhum Nono.
Sebagai bagian dari strategi pengembangan pemain, Domhils SSB secara aktif berpartisipasi dalam Malang Junior League. Kompetisi ini menjadi ajang penting bagi para pemain muda untuk mendapatkan pengalaman bermain nyata, menambah jam terbang, serta melatih mentalitas mereka dalam menghadapi pertandingan sesungguhnya. Melalui partisipasi dalam kompetisi ini, para pemain Domhils belajar untuk menghadapi tekanan dan situasi pertandingan yang menantang, keterampilan yang sangat penting untuk kesuksesan mereka di masa depan.
Domhils SSB berkomitmen untuk terus menjadi pusat pengembangan sepak bola di Malang, dengan fokus pada pembinaan karakter, keterampilan, dan mentalitas juara. Akademi ini tidak hanya berfokus pada pencapaian di lapangan, tetapi juga pada pengembangan individu yang tangguh dan berintegritas. Dengan dukungan penuh dari para pendiri, pelatih, dan seluruh tim, Domhils siap melahirkan generasi pemain yang tidak hanya berprestasi di tingkat lokal, tetapi juga mampu bersaing di kancah nasional dan internasional.
Keberhasilan Domhils SSB dalam melahirkan pemain-pemain berkualitas adalah hasil dari kerja keras, dedikasi, dan visi jangka panjang yang dimiliki oleh akademi ini. Dengan segala pencapaian yang telah diraih dan rencana pengembangan yang berkelanjutan, Domhils SSB siap melanjutkan tradisi dalam melahirkan talenta-talenta terbaik yang akan mengharumkan nama Malang di dunia sepak bola.